Minggu, 15 November 2015

PENDEKATAN, METODE, TEKNIK

 PENDEKATAN, METODE, TEKNIK

Dr. Tri Wiratno, M.A.
FIB, Universitas Sebelas Maret

Bedah Kisi-Kisi Soal dan Simulasi UKG Bahasa Inggris
Surakarta, 10 November 2015

1. PENDEKATAN, METODE, TEKNIK
1.1 Pendekatan
*      Secara aksiomatis, pendekatan membentangkan peta tentang apa yang akan diajarkan kepada pembelajar. (Anthony, 1963: 64)
*      Pendekatan berkenaan dengan filsafat atau teori kebahasaan yang mendasari pengajaran yang akan dilaksanakan di depan kelas.
*      Pendekatan Mengajar Berbasis Teks dilandasi oleh LSF yang dirintis oleh M.A.K. Halliday, dan lebih khusus lagi teori genre yang dikemukakan oleh J.R. Martin.

1.2 Metode
*      Metode ialah tata cara penyajian materi yang bersifat prosedural. (Anthony, 1963: 65)
*      Apabila di satu sisi pendekatan berkenaan dengan teori tertentu yang digunakan sebagai pijakan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar, di sisi lain, metode berkenaan  dengan penerapan teori tadi sesuai dengan tataran kebahasaan yang dipilih, tujuan yang akan dicapai, penentuan ketrampilan berbahasa yang dirpioritaskan, isi materi yang akan diajarkan, dan susunan (urutan) yang ditentukan untuk menyampaikan isi materi itu.

1.3 Teknik
*      Teknik berurusan dengan cara, strategi, atau taktik pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar di kelas (Anthony, 1963: 66) untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan.
*      Berbagai teknik dapat diterapkan di kelas, misalnya ceramah, pemberian tugas, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, kerja berpasangan, bercerita, permainan, penerjemahan, role play, dan teknik apa pun yang sesuai dengan perkembangan situasi di kelas.

2. TEORI KEBAHASAAN SEBAGAI DASAR PEMBELAJARAN BAHASA
1.1    Tiga Teori Utama: Struktural, Fungsional, Interaksional
o   Struktural: pembelajaran bahasa dilihat sebagai penguasaan unsur-unsur struktural (termasuk fonologi, bentuk-bentuk gramatika, unsur-unsur leksikal, dan sebagainya)
o  Fungsional: pembelajaran bahasa menitikberatkan ‘kandungan bahasa’ yang lebih didasarkan pada fungsi komunikatif dan makna ketimbang pada elemen-elemen struktural dan gramatikal.
O  Interaksionis: pembelajaran diarahkan kepada bahasa sebagai alat untuk merealisasikan hubungan antarmanusia. Bahasa dilihat sebagai perwujudan usaha yang dilakukan oleh penggunanya untuk melangsungkan interaksi sosial.

2.2  Teori Linguistik Sistemik Fungsional (LSF)
o Pendekatan Berbasis Genre (Genre-based Approach)
(Martin, 1985; MEDSP, 1985; Martin, 1997;
Martin, 2009; Christie & Martin, Eds., 1997;
Martin & Rose, 2008; Martin & Rose, 2012)
o Pada teori ini, bahasa selalu digunakan dalam wujud teks yang dilingkupi oleh konteks situasi dan konteks budaya.
o Mengajarkan bahasa berarti mengajarkan cara menggunakan bentuk-bentuk bahasa untuk mengungkapkan diri sendiri, dunia di sekitar, pengalaman, serta nilai-nilai sosial atau nilai-nilai budaya.

3. PEMBELAJARAN BAHASA BERBASIS TEKS/GENRE
·         Pembelajaran bahasa Inggris berbasis teks didasarkan pada prinsip:
(1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata-kata atau kaidah-kaidah kebahasaan,
(2) penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna,
(3) bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena bentuk bahasa yang digunakan itu mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya,
(4) bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia, dan cara berpikir seperti itu direalisasikan melalui struktur teks.

·         Metode pembelajaran pada Pendekatan Berbasis Teks dilaksanakan dengan empat tahap yang berlangsung secara siklus:
o Pembangunan Konteks
o Pemodelan
o Pembangunan Teks secara Bersama
o Pembangunan Teks secara Mandiri.
(MEDSP, 1985; Rose & Martin, 2012)
·         Guru dapat memulai dari tahap mana pun, meskipun pada umumnya tahap-tahap itu ditempuh secara urut.
·         Selain itu, apabila kegiatan belajar-mengajar mengalami kesulitan pada tahap tertentu, misalnya pembuatan teks secara bersamasama, guru boleh mengarahkan siswa untuk kembali kepada tahap-tahap sebelumnya, misalnya pemodelan.

3. PENDEKATAN SAINTIFIK
    Pendekatan saintifik – rangkaian kegiatan yang memotivasi siswa untuk:
*      mengobservasi, menanya, mengumpulkan (informasi, data), menganalis (informasi, data), mengomunikasikan hasil analisis (informasi, data).
*      Rumusan kata-kata tersebut dapat berubah-ubah, misalnya menjadi: mengamati, mengidentifikasi, mengeksplorasi, merangkaikan, menyusun kembali, menata ulang,
*      menyatakan kembali, memodifikasi, merekonstruksi,membandingkan, menciptakan, menyajikan, melaporkan, atau kata-kata operasional yang lain.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar